![]() |
| Malcolm X |
Berikut enam Mualaf paling berpengaruh dalam sejarah peradaban Islam:
Keluarga Barmakid (600s-900s)
BARMAKIDS adalah keluarga dari pengurus Buddha dari kota Balkh, di tempat yang sekarang berdiri negara Afghanistan. Ketika Kekhalifahan Umayyah menaklukkan daerah itu di pertengahan tahun 600s, keluarga Barmakid masuk Islam. Setelah Revolusi Abbasiyah di tahun 750, Barmakids menjadi terkenal sebagai administrator berbakat. Mereka mengadopsikan pengalamannya mengelola Kekaisaran Persia, yakni tentang bagaimana mengelola birokrasi pemerintah yang besar. Sesuatu hal yang biasanya tidak begitu dipahami oleh para khalifah Arab Abbasiyah.
![]() |
| keluarga Barmakid |
Seperti halnya wazir, mereka memiliki pengaruh besar pada pembentukan kerajaan pada akhir abad ke-8. Yahya bin Khalid al-Barmaki adalah orang yang sangat berpengaruh. Dia diangkat sebagai guru dan mentor untuk Harun al-Rasyid, yang kemudian menjadi khalifah selama pemerintahan Abbasiyah pada zaman keemasan mereka. Di bawah bimbingannya, Harun al-Rasyid berhasil menjalin perdamaian dengan negara tetangga, pertumbuhan eksponensial ekonomi kekaisaran, perlindungan ulama, dan sistem infrastruktur yang menyaingi Romawi kuno. Keluarga Barmakid secara keseluruhan memiliki dampak besar pada pembentukan politik dunia Islam yang akan terus dipakai selama berabad-abad.
Berke Khan (tidak diketahui-1266)
Sebagai cucu dari penakluk Mongol, Genghis Khan, Berke Khan adalah tokoh penting dalam dunia Mongol pada pertengahan 1200-an. Seperti Mongol lainnya, ia awalnya mempraktikkan bentuk perdukunan pagan. Sebagai pemimpin di Golden Horde, tentara Mongol, ia dikirim ke Utara Pegunungan Kaukasus dan Eropa Timur untuk menaklukkan Kipchak Turki. Dia akhirnya berhasil memimpin tentara merintis jalan menuju Hongaria.
![]() |
| tentara Hulagu Khan ketika menyerang Baghdad |
Setelah mendengar kabar bahwa Baghdad dihancurkan pada tahun 1258 oleh sepupunya, Hulagu Khan, Berke berjanji untuk membalas dendam, dengan menyatakan, “Dia (Hulagu) telah menghancurkan semua kota Muslim, dan telah membawa kematian kepada khalifah. Dengan bantuan Allah aku akan memanggilnya untuk menjelaskan begitu banyak darah yang tidak bersalah. “Dengan bersekutu dengan Kesultanan Mamluk Mesir, Berke berhasil menahan tentara Hulagu dalam jumlah yang cukup besar untuk mencegah invasi lanjutan dan kehancuran dari sisa tanah Muslim di Mesir, Suriah, dan Hijaz.
Zağanos Pasha (tidak diketahui-1461)
Zağanos Pasha, pria asal Yunani atau Albania, direkrut menjadi korps elit Janissary dari Kekaisaran Ottoman sebagai seorang anak. Seperti Janissary lainnya, dia dididik dalam metode Islam, administrasi sipil, dan hal-hal militer. Dia segera ditunjuk sebagai mentor dan penasihat untuk Mehmed muda II, yang kemudian menjadi sultan ketujuh dalam dinasti Ottoman.
![]() |
| Zağanos Pasha |
Ibrahim Muteferrika (1674-1745)
Sebuah tuduhan umum dilemparkan pada Kekaisaran Ottoman, yakni bahwa kaum intelektual mereka stagnan dan resistan (jumud) terhadap inovasi apapun. Seorang mualaf asal Hungaria, Ibrahim Muteferrika, memiliki gagasan akan hal itu. Dia awalnya seorang diplomat Ottoman yang berhasil memupuk hubungan dekat antara Kekaisaran Ottoman dengan Perancis dan Swedia. Sebagai hasil dari kerja diplomatiknya, ia mengadopsi ide-ide dari Eropa pada jaman Renaissance dan penggunaan dari mesin cetak.
![]() |
| salah satu atlas yang dicetak oleh Ibrahim Muteferrika |
Alexander Russel Webb (1846-1916)
Di Amerika pada akhir abad ke-19, jurnalisme mulai lepas landas sebagai media yang efektif dan berpengaruh untuk mempengaruhi publik. Salah satu orang yang membantu memacu gelombang jurnalistik ini adalah Alexander Russell Webb. Webb adalah seorang Kristen, ia seorang wartawan yang baik, ia mulai mempelajari dan membaca pemikiran-pemikiran secara luas tentang agama-agama lain, dan sangat tertarik pada Islam. Ketika ia ditunjuk oleh Departemen Luar Negeri Amerika untuk bekerja di kedutaan Amerika di Filipina pada tahun 1887, ia mengambil kesempatan untuk memulai korespondensi dengan Muslim di India tentang Islam.
![]() |
| Alexander Russel Webb |
Malcolm X (1925-1965)
Tidak seperti orang lain di dalam daftar ini, Malcolm X bukanlah seorang pria yang membutuhkan banyak pengenalan. Pada awal hidupnya, ia berjuang menemukan perannya di dunia. Setelah putus sekolah lebih awal, ia selalu menemukan dirinya dalam kesulitan, akhirnya ia mendaratkan dirinya di sebuah penjara pada tahun 1946. Selama 8 tahun di penjara, ia terisnpirasi ide-ide dari Nation of Islam, sebuah kelompok pseudo Islam yang didirikan pada awal 1900 berdasarkan pada ide-ide supremasi hitam dan jahat dari ras kulit putih. Setelah dibebaskan pada tahun 1952, ia bertemu dengan pimpinan dari Nation of Islam (NOI), Elijah Muhammad, dan menjadi menteri untuk organisasi itu.
![]() |
| Malcolm X |
Pada 1950-an, Malcolm X mulai melihat beberapa kekeliruan pada keyakinan dan ide-ide dari Nation of Islam. Dia meninggalkan kelompok itu dan memulai perjalanan untuk menemukan apa itu Islam sejati. Ia pergi haji pada tahun 1964, kemudian melanjutkan tur Muslim ke negara-negara Afrika. Selama itu ia menerima Islam yang benar dan kembali ke Amerika dengan tekad yang baru untuk menyebarkan Islam di kalangan masyarakat Afrika Amerika. Ia juga mengubah namanya menjadi El-Hajj Malik El-Shabazz, meskipun kebanyakan orang masih mengenalnya sebagai Malcolm X.
Berbicara di depan umum atas nama Islam dan melawan Nation of Islam, membuatnya menjadi memiliki banyak musuh di antara sekutu lamanya, terutama ketika banyak penggemarnya mulai meninggalkan NOI dalam hal mendukung Islam yang mainstream. Ia dibunuh pada tahun 1965 di tangan seorang preman NOI. Meskipun Malcolm X memiliki waktu yang singkat dalam memperjuangkan Islam, dia sangat berpengaruh dan terus dijadikan sebagai simbol untuk Muslim Amerika dan aktivis hak-hak sipil di Amerika Serikat.
Sumber: islampos







EmoticonEmoticon